I.
Pengertian
laporan keuangan konsolidasi masalah khusus
Laporan keuangan gabungan antara perusahaan induk
dan perusahaan anak, dimana dalam laporan keuangan tersebut terdapat
masalah-masalah khusus dalam pembukuan laporan keuangan induk dan anak.
II.
Masalah-masalah
Khusus Dalam Laporan Keuangan Konsolidasi
Laba
antar perusahaan yang berafiliasi
Laba/Rugi
atas kenaikan/penurunan dari nilai barang, jasa maupun harta tak bergerak yang
telah diakui oleh masing-masing pihak harus dihapuskan (dielimanasi).
1)
Laba atas sediaan
a. Penjualan oleh Induk dengan penguasaan
saham sebesar 100% dan kurang dari 100% tidak menggunakan metode.
b. Penjualan oleh Anak
Ø
Penguasaan
100%
Dicatat
dengan 2 metode yaitu
-
Metode
Harga Perolehan
Laba atas barang
dagangan baru diakui pada perusahaan anak, sedangkan pada perusahaan induk
belum mengakui bagian atas laba yang terjadi. Oleh sebab itu rekening lawan
atas kredit pada persediaan barang dagangan PT. Induk seluruhnya dibebankan
pada saldo LYD, PT. Anak.
-
Metode
Equity.
Pengakuan
terhadap laba atas barang dagangan tidak saja pada buku PT. Anak melainkan juga
PT. Induk . jadi pada metode ini PT. Induk telah menngakui jumlah laba
tersebut. Oleh sebab itu eliminasi terhadap laba atas barang dagangan dan
penurunan nilai persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan:
Ø Penguasaan <100%
Eliminasi
terhadap laba yang telah diakui atas laba dari transaksi antara PT. Anak dan
PT. Induk harus dialokasikan sesuai dengan hak atas laba masing-masing pemegang
saham. Dalam hal PT. Induk mempunyai hak atas laba sedang selebihnya dibebankan
pada pemegang saham minoritas pada PT. Anak.
-
Metode
harga perolehan
Bagian laba atas
barang dagangan belum dicatat pada buku PT. Induk , melainkan baru dicatat pada
buku PT. Anak. Oleh sebab itu seluruh jumlah laba yang timbul harus dikurangkan
dari saldo LYD PT. Anak, sebagai rekening lawan dari penurunan nilai barang
dagangan yang ada pada PT. Induk menjadi harga pokoknya semula.
-
Metode
equity
Pada metode ini
buku-buku PT. Induk telah diakui bagian atas laba dari barang dagangan
tersebut. Oleh sebab itu rekening lawan dari pengurangan nilai persediaan
barang dagangan adalah debit masing-masing saldo LYD PT. Induk dan PT. Anak
yang merupakan hak atas bagian laba para pemegang saham minoritas.
2)
Laba Aktiva yang akan disusutkan
Penjualan aktiva tetap antar perusahaan yang harus
disusutkan mengakibatkan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang
direfleksikan dalam akun – akun afiliasi penjual. Pengaruh dari keuntungan dan
kerugian tersebut dieliminasi dari laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan
anak sampai keuntungan dan kerugian
tersebut direalisasi oleh entitas yang digabungkan melalui penjualan kepada entitas lain atau melalui
penggunaan dalam entitas yang digabungkan.
Obligasi
antar Perusahaan
Terjadinya pemilikan obligasi dari suatu perusahaan
oleh perusahaan lain didalam lingkungan perusahaan yang berafiliasi. Didalam
neraca yang dikonsolidasi hutang piutang tersebut harus dieliminasi, sehingga
hanya obligasi yang dimiliki oleh pihak diluar perusahaan yang yang berafiliasi
dilaporkan sebagai hutang obligasi.
Pada masalah obligasi antar perusahaan, metode
pencatatannya hanya dibedakan berdasarkan pada :
-
Penjualan oleh Induk
-
Penjualan oleh Anak
Saham
prefferen dan saham biasa anak
1.
Saham
Biasa
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang
memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai
aspek-aspek penting bagi perusahaan.
2.
Saham
Preferen
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan
memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen
akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding
pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran
manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran
dividen preferen agar tidak lengser.
3.
Sifat
saham preferen
a.
Tidak kumulatif dan tidak
berpartisipasi (TKTB)
Saham
prioritas ini memiliki hak pemilikan/ klaim terhadap kekayaan bersih perusahaan
sebatas nominalnya dari saldo laba yang ditahan seluruhnya merupakan bagian
dari para pemegang saham biasa.
b.
Kumulatif dan tidak berpartisipasi
(KTB)
Saham prioritas ini memiliki hak pemilikan/klaim
terhadap kekayaan bersih perusahaan sebatas nominalnya, jika semua deviden yang
menjadi haknya sampai dengan tanggal terakhir telah dibagikan.
c.
Tidak kumulatif dan berpartisipasi
penuh (TKB)
Saham prioritas ini memiliki hak pemilikan/klaim
terhadap kekayaan bersih perusahaan sebatas nominalnya.
Tidak kumulatif berarti hak atas deviden diperoleh hanya
apabila perusahaan mengalami laba saja.
Berpartisipasi penuh berarti jika sudah dibagikan
bagian deviden untuk saham prioritas dan saham biasa sebesar persentase yang
ditentukan.
d.
Kumulatif dan berpartisipasi penuh
(KB)
Saham prioritas ini memiliki hak pemilikan/klaim
terhadap kekayaan bersih perusahaan sebatas nominalnya dan juga hak atas
deviden yang kumulatif serta hak atas partisipasinya.
Deviden
saham anak
Jika
setelah pembagian saham anak (saham bonus) disusun neraca konsolidasi, maka
dilakukan eliminasi-eliminasi hak kepemilikan dari perusahaan induk yang diatur
sebagai berikut:
1.
Eliminasi
modal saham dari posisi terakhir (setelah pembagian bonus saham/deviden saham
anak) sebesar persentase kepemilikan.
2.
Eliminasi
saldo Laba Yang Ditahan dari saldo LYD pada saat tanggal terjadinya pembelian
saham dikurangi dengan jumlah modal saham statutair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar