~DWI SEPTIANI~

~DWI SEPTIANI~

Senin, 31 Maret 2014

KONSEP AKUNTANSI GABUNGAN USAHA DAN AKUNTANSI UNTUK INVESTASI DALAM SAHAM


1.     Konsep Akuntansi Gabungan Usaha
Usaha-usaha yang sebelumnya terpisah bersama-sama membentuk satu entitas ketika sumber daya dan operasinya berada dibawah pengendalian kelompok manajemen tunggal.
Pengendalian terhadap suatu entitas usaha terbentuk dalam penggabungan usaha dimana:
1.      Satu atau lebih perusahaan menjadi perusahaan anak,
2.      Satu perusahaan mentransfer aktiva bersihnya kepada perusahaan lain,
3.  Setiap perusahaan mentransfer aktiva bersihnya kepada sebuah perusahaan baru yang dibentuk.
Suatu perusahaan menjadi Perusahaan anak ketika perusahaan lain  memperoleh hak mayotitas (lebih dari 50%) atas saham berhak suara yang beredar. Maka, sebuah penggabungan usaha dapat diwujudkan melalui akuisisi kurang dari 100% atas saham perusahaan lain.
1.      Metode Akuntansi Penggabungan Usaha
A.     Metode penyatuan kepemilikan.
B.     Metode pembelian.
2.      Metode Penyatuan Kepemilikan
Metode penyatuan kepemilikan yaitu kepemilikan perusahaan-perusahaan yang bergabung adalah satu kesatuan dan secara relatif tetap  tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru. Pada metode penyatuan, aktiva dan kewajiban dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dimasukkan dalam entitas gabungan sebesar nilai bukunya. Oleh karena itu, setiap goodwill pada buku masing-masing perusahaan lain yang bergabung, akan dimasukkan sebagai aktiva pada buku entitas yang masih beoperasi (disatukan).
3.      Metode Pembelian
Penggabungan usaha merupakan suatu transaksi yang memungkinkan suatu entitas memperoleh aktiva bersih dari perusahaan-perusahaan lain yang bergabung. Berdasarkan metode pembelian, peruashaan yang memperoeh/membeli mencatat aktiva yang diterima dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya. Setiap kelebihan biaya perolehan dialokasikan pada goodwill dan diamortisasi maksimum 20 tahun menurut PSAK No. 19.
2.     Akuntansi Untuk Investasi Dalam Saham
Investasi dalam bentuk saham atau biasa disebut investasi saham merupakan pembelian atau penyertaan atau kepemilikan saham perusahaan lain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan lainnya.
Perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk saham mempunyai maksud atau beberapa alasan, antara lain :
·      Untuk menebarkan resiko (risk spread).
·       Memperkokoh jaringan pasar
·       Memperkuat distribusi.
·      Menjaga suplai bahan baku jika perusahaan yang dibeli merupakan penyuplai (suplier) bahan baku.
·         Memperkuat manajemen.
Beberapa keuntungan dan kerugian yang didapat dalam Investasi Dalam Saham
1.      Keuntungan Investasi Dalam saham
a.       Deviden
Deviden yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa :
1.      Deviden tunai, yang artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham.
2.      Deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya pembagian deviden stock tersebut.
b.      Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, Capital Gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder.
-          Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya Capital Gain digunakan untuk pemodal dengan orientasi jangka pendek untuk mengejar keuntungan.
c.       Saham Bonus
Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk mendapatkan Saham Bonus.
Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana.
o   Misalnya setiap saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.

2.      Kerugian Investasi Dalam saham
a.       Tidak mendapat deviden
Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan sedangkan jika perusahaan tidak dapat membagikan deviden maka perusahaan tersebut mengalami kerugian.
b.      Capital Loss
Capital Loss yang artinya tidak selalu pemodal mendapatkan Capital Gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya yang berarti mendapatkan kerugian. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital Loss.
o   Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut Capital Loss.
Ada juga yang disebut dengan Cut Loss, yaitu investor rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya,
c.       Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.
d.       Saham di delist dari bursa (delisting)
Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist).
Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang buruk.
Beberapa faktor perusahaan di delist :
ü  Dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan.
ü  Mengalami kerugian beberapa tahun.
ü  Tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun.
ü  Berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa.
e.       Saham di Suspend
Jika suatu saham di Suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend.
Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan.
Hal yang menyebabkan saham di suspend yaitu :
a)      Suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa.
b)      Suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya.
c)      Berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta konfirmasi lainnya, hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi.
Jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula.
Source :

Senin, 24 Maret 2014

Pembahasan analisis laporan keuangan perusahaan


Di dalam laporan keuangan kita akan membahas mulai dari laporan arus kas (statement of cashflow), laporan keuangan terstandarisasi (standardized financial statement), analisis rasio (ratio analysis).
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan perusahaan yang merangkum semua sumber dan penggunaan kas perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini terdiri dari sumber kas, yaitu aktivitas perusahaan yang menghasilkan kas, serta penggunaan kas, yaitu aktivitas perusahaan di mana kas dibelanjakan.

Di dalam laporan keuangan terstandarisasi, kita akan membahas tentang common-size statement, yaitu laporan keuangan terstandarisasi yang mempresentasikan semua item dalam bentuk persentase, serta common-base year statement, yaitu laporan keuangan terstandarisasi yang mempresentasikan semua item relatif terhadap jumlah pada tahun dasar.
Di dalam analisis rasio, kita tentu akan membahas rasio keuangan perusahaan, yaitu hubungan yang ditentukan dari informasi keuangan perusahaan dan digunakan sebagai tujuan perbandingan.

Rumus-rumus dalam Analisis Rasio Keuangan

Berikut ini beberapa rumus dalam analisis rasio keuangan:

Current ratio = current assets / current liabilities
Quick ratio = (current assets – inventory0 / current liabilities
Cash ratio = cash / current liabilities
Interval measure = current assets / average daily operating costs
Total debt ratio = (total assets – total equity) / total assets
Debt-equity ratio = total debt / total equity
Equity multiplier = total assets / total equity
Long-term debt ratio = long-term debt / (long term debt + total equity)
Times interest earned ratio = EBIT / interest
Cash coverage ratio = (EBIT + depretiation) / interest
Inventory turn over = COGS / inventory
Days’ sales in inventory = 365 days / inventory turn over
Receivables turnover = sales / Account receivable
Days’ sales in receivables = 365 days / receivables turnover
NWC turn over = sales / NWC
Fixed asset turnover = sales / net fixed assets
Total assets turnover = sales / total assets

Sumber : http://www.manajemenperusahaan.com/analisis-laporan-keuangan-perusahaan/