NAMA : DWI
SEPTIANI
KELAS : 2DA02
TUGAS :
SOFTSKILL 3
1.
PERENCANAAN USAHA BARU
A. Pengertian Perencanaan, unsur-unsur perencanaan dan
alasan utama diperlukan perencanaan.
Ø Pengertian Planning (perencanaan)
dalam Organisasi
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan
dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana
disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may
be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and
develop course of action designed to accomplish these objective.Sedangkan T.
Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah
pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi,
kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat
dalam fungsi ini.”
1. Batasan Perencanaan
Menurut Newman perencanaan (planning) is deciding in advance what is to be
done. Sedangkan menurut A.Allen planning is the determination of a course of
action to achieve a desired result. Pada dasarnya yang dimaksud dengan
perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan apa ( what ) siapa
( Who ) kapan (When) dimana ( When ) mengapa ( why ) dan bagaimana ( How ) jadi
perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan dari
sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta program-program yang dilakukan.
Ø Unsur Perencanaan
1)
Tindakan apa yang harus dikerjakan.
2)
Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan.
3)
Dimana tindakan tersebut dilakukan.
4)
Kapan tindakan tersebut dilakukan.
5)
Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut.
6)
Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Ø
Alasan Mengapa Perencanaan
Diperlukan dalam Kegiatan
Perencanaan merupakan proses penetapan tujuan dari
suatu organisasi, strategi pencapaian tujuan organisasi serta langkah-langkah
teknis yang dilakukan sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Orang
sering tidak menyadari betapa pentingnya perencanaan tersebut dan cenderung
melakukan sesuatu tanpa perencanaan. Ada kutipan yang mengatakan
"Everything won't go as smooth as planned ~ Semua tidak akan berjalan
selancar yang telah direncanakan". Bahkan sesuatu hal yang telah
direncanakan belum tentu akan berjalan mulus sesuai dengan harapan dan
mungkin akan mengalami gangguan pada saat pelaksanaannya. Apabila suatu
kegiatan dilaksanakan tanpa perencanaan tentunya malah akan memiliki resiko
yang lebih banyak dalam menjumpai gangguan pada saat pelaksanaannya. Untuk
kegiatan-kegiatan kecil mungkin saja perencanaan belum memiliki efek yang
berarti apabila menemui kendala pada saat kegiatan berlangsung. Akan tetapi,
apabila kegiatan berskala besar, maka dapat berakibat gagalnya kegiatan
tersebut atau dalam bisnis maka akan mengakibatkan keerugian yang sangat besar.
Perencanaan berperan besar dalam menekan resiko
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan perencanaan, kita dapat
memprediksi hal-hal tidak diinginkan yang mungkin akan terjadi di masa depan
dan melakukan tindakan antisipasi semenjak dini. Contohnya adalah 2 orang
manager A dan B. Manager A merencanakan perkembangan perusahaannya dan dalam
rencananya tersebut dia telah memprediksi akan terjadi inflasi yang apabila
ditangani secara cepat tidak akan berakibat fatal akan tetapi apabila tidak
maka akan berakibat pada bangkrutnya perusahaan. Sesuai prediksinya, inflasi
tersebut terjadi dan sesuai dengan rencana yang telah dibuatnya, dia berhasil
mengurangi dampak inflasi sehingga kerugian yang dialami perusahaannya tidak
besar. Sedangkan manager B tidak memiliki perencanaan sama sekali. Pada saat
inflasi terjadi, manager B baru mulai mencari langkah pencegahan dan pada
akhirnya terlambat untuk mengambil tindakan sehingga perusahaannya bangkrut. Dari
contoh tersebut, kita dapat melihat pentingnya perencanaan sebagai pedoman dalm
menunjang pengambilan keputusan, terutama pada saat kritis dimana keputusan
cepat akan berakibat sangat fatal untuk perkembangan organisasi.kegiatan di
kemudian hari.
B. Sebutkan beberapa manfaat, tipe dan
klasifikasi perencanaan.
§ Manfaat Suatu Perencanaan
a)
Membantu Manajemen menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan.
b)
Membantu dalam kristalisasi persesuaian masalah utama.
c)
Memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
d)
Membantu penempatan tanggung jawab lebih cepat.
e)
Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.
f)
Memudahkan dalam koordinasi di antara berbagai bagian
organisasi.
g)
Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih
mudah dipahami.
h)
Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.
i)
Menghemat waktu, usaha, waktu dan dana
§ Tipe Perencanaan
Dalam suatu organisasi, rencana dirinci melalui
tingkatan-tingkatan yang membentuk hierarki dan parallel dengan struktur
organisasi. Ada dua tipe utama, yaitu:
1.
Rencana Strategik, merupakan rencana yang dirancang
untuk memenuhi tujuan organisasi yang luas, mengimplementasikan misi yang
memberikan alasan khas keberadaan organisasi.
2.
Rencana Operasional, merupakan penguraian rinci
bagaimana rencana strategik dapat dicapai.
·
Rencana Sekali Pakai
·
Rencana Tetap
§ Pengklasifikasian perencanaan:
1) Bidang fungsional, ini mencakup rencana produksi,
rencana pemasaran, rencana keuangan dan rencana personalia.
2) Tingkatan organisasional, ini termasuk keseluruhan
organisasi atau Satuan-satuan kerja.
3) Karakteristik (sifat rencana), ini meliputi faktor
kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas,
kuantitas dan kualitas.
4) Waktu, ini menyangkut rencana jangka pendek, rencana
jangka menengah, dan rencana jangka panjang.
5) Unsur-unsur rencana, ini dalam wujud anggaran,
program, prosedur, kebijaksanaan peraturan dan sebagainya.
2. PENEMPATAN SDM DALAM ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN.
A. Sebutkan sumber-sumber tenaga
kerja dan bagaimana tahapan proses seleksi
v Sumber Tenaga Kerja
- Sumber Intern
Ada tiga sumber penawaran intern, yaitu :
1)
Penataran (Upgrading) yaitu dengan mendidik dan
memberi latihan.
2)
Pemindahan (transferring) yaitu posisi yang kurang
disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
3)
Pengangkatan (promoting) yaitu pengangkatan ke jabatan
yang lebih tinggi lagi.
- Sumber Ekstern
Sumber ekstern penwaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari
lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga
kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, imigrasi dan migrasi.
v Tahapan Proses Seleksi
Proses
seleksi dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
1. Persiapan penerimaan para
pelamar yang akan mengikuti seleksi.
2. Menyelengarakan berbagai
macam tes.
3. Wawancara.
4. Penelitian latar belakang
pelamar.
5. Evaluasi medis.
6. Penelitian pendahuluan
tentang kecakapan, pengetahuan dan keterampilan pelamar.
7. Pengambilan keputusan
apakah lamaran diterima atau ditolak.
8. Membuat penawaran kerja.
B. Bagaimana latihan dan pengembangan
serta teknik yang dilakukan untuk karyawan lama dan baru.
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
1.
Pengembangan : upaya meningkatkan
keterampila dan pengetahuan karyawan
lama dan baru yang dibutuhan saat ini maupun dimasa mendatang
pengembangan lebiuh berorientasi kepada masa depan dan lebih peduli terhadap
pendidikan, yaitu peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterpretasikan
pengetahuan bukan mengajarkan keterampilan teknis.
Tujuan :
1. Menambah pengetahuan
karyawan
2. Mempersiapkan karyawan
untuk promosi
3. Memenuhi kebutuhan
pertumbuhan pribadi
4. Membantu memecahkan
persoalan operasional
2. Orientasi
kinerja : proses yang
ditujukan untuk memperkenalkan dengan rekan-rekan kerja/proses pengenalan
karyawan dengan karyawan lama atau juga sebagai kegiatan memperkenalkan
karyawan baru dengan rekan kerjanya dan dengan organisasi, yaitu : informasi mengenai tujuan, sejarah,
prosesdur, aturan-aturan, misi, visi, kebijakan SDM yang penting. Misalnya :
jam kerja, penggajian.
Tujuan :
a) Membantu karyawan dalam memahami lingkungan
tempat kerja.
b) Mempercepat karyawan untuk dapat terima
dalam kelompok kerjanya.
c) Memahami sikap, standar, nilai dan pola
yang berlaku dalam perusahaan bagi karyawan baru.
d) Mengurangi perasaan tegang, cemas dan
khawatir para karawan.
e) Memperbaiki semangat kerja.
f) Membantu dalm meningkatkan produktivitas
dan kualitas pekerjaan.
g) Membantu karyawan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan.
h) Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan
kerja pada semua tingkat dalam organisasi.
i) Membantu mengembangkan keterampilan
kepemimpinannya.
j) Membantu karyawan dalam membuat keputusan
yang lebih baik dan efektif
Proses
:
· Memberi informasi
kepada karyawan
· Melaksanakan
pekerjaan secara memuaskan
· Menjelaskan
secara pasti sifat dan jabatan
· Estensi tujuan
karyawan perusahaan
Materi
:
· Profil organisasi : misi, visi
· Peraturan
pekerjaan perusahaan
· Berbagai fasilitas yang mungkin dapat digunakan/tidak
· Pengenalan kondisi lingkungan kerja dan
pengenalan tugas- tugas
3. Pihak-pihak yang betanggung jawab dalam
pelatihan :
ü
Manajemen
top : memiliki tanggung jawab kebijakan dan prosedur untuk melaksanakan
pelatihan dan penyediaan anggaran.
ü Departemen
SDM : membantu manajer lini dalm pelatihan dan pengembangan dengan menyediakan
skill dan sumber daya serta terlibat dalam mensponsori program pelatiahan.
ü
Penyelia
: mendorong karyawan untuk mengembangkan diri mereka dan menyediakan waktu agar
pelatihan dapat berjalan.
ü
Karyawan
: memliki tangggung jawab dalam pengembangan karir dan pencapaian tujuan
perusahaan
4. Tahap-tahapan program pelatihan :
1.
Analisis kebutuhan pelatihan :
Mengidentifikasi
keterampilam prestasi kerja khusus untuk memperbaiki kinerja dan produktivitas.
Menganalisis
karakterisitik peserta.
Mengembangkan
pengetahuan khusus yang dapat diukur dan objektif
2.
Rancangan instruksional
Kumpulkan
sasaran insruksional, metode dan media.
Pastikan
semua bahan seperti naskah, video,
pedoman pemimpin dan buku kerja peserta, cocokan dengan sasaran belajar
Tangani
secara hati-hati semua unsure program
3.
Validitas
Pelatihan
diperkenalkan dan validitasi sebelum disajikan kepada peserta.
Sajikan
ikhtisar dan tugas.
Mulailah
dari yang diketahui-yang tidak diketahui-mudah-sulit.
Sesuiakan
dengan ketepatan penyajian dan perbedaan perorangan.
Bicara
seluruh tugas dan jelaskan setiap tahapannya.
4.
Implementasi
Peserta
:
karyawan baru :
yang diberi yaitu keahlian dalm mengerjakan pekerjaan lebih efektif dan efisien
karyawan
lama : promosi jabatan.
Pelatih
internal: seseorang yang ditugaskan dari dalam perusahaan
eksternal : dari luar perusahaan atau dari lembaga-lambaga pendidikan dan pelatihan
eksternal : dari luar perusahaan atau dari lembaga-lambaga pendidikan dan pelatihan
gabungan :
keduanya
Metode
:
1. on
the job tranning : melatih
karyawan untuk mempelajari pekerjaan langsung ditempat kerja sesungguhnya
seperti magang, rotasi, cooching
keuntungan : biaya lebih murah, karyawan melakukan
pekerjaan sesungguhnya bukan yang diistimulasikan, karyawqan mendapt insruksi
dari karyawan yang berpengalaman, Pelatihan informal tidak mahal mudah
dijadwalkan, program ini membantu memotivasi kerja yang kuat.
kelemahan : pelatih tidak termotivasi untuk melatih pelatihan sehingga pelatiahn serampangan, pelatih mugkin melaksanakan pekerjaan yang baik namun kurang memiliki kemampuan melatih, tidak efektif, keterbatasan waktu pelatih.
kelemahan : pelatih tidak termotivasi untuk melatih pelatihan sehingga pelatiahn serampangan, pelatih mugkin melaksanakan pekerjaan yang baik namun kurang memiliki kemampuan melatih, tidak efektif, keterbatasan waktu pelatih.
2. Off
the job tranning :
tranning, pembelajaran terprogram, studi kasus, seminar
5.
Evaluasi :
o
Reaksi
: apakah mereka menyukai program itu ?, apakah mereka anggap pelatihan ini
bermanfaat?
o
Pembelajaran
o Prilaku
: apakah masih ada keluhan konsumen(misalkan dibagian pemasaran)
o
Hasil
: apakah keluhan konsumen berkurang, apakah perlu karyawan baru, apakah kuota
produksi tercapai.
Analisis
kebutuhan pelatihan perlu dilakukan karena :
§
Untuk
menentukan analisa juga, agar program pelatihan yang diperlukan sesuai dengan
kebutuhan ynag diperlukan oleh karyawan –program pelatihan-produktivitas
meningkat.
§
Untuk
analisa prestasi kerja
§
Tanpa
analisa terlebih dahulu program pelatihan yang diberikan tidak sesuia dengan sasaran
perusahaan
Proses
pelatihan dan pengembangan
1.
Sasaran
: penetapan secara jelas sasaran yang harus dicapai
2. Kurikulum
: kurikulum atau mata pelajaran yang akan diberikan harus mendukung tercapainya
sasaran dari pengembangan.
3. Peserta
: menetapkan syarat-syarat dan jumlah peserta yang dapat mengikuti pengembangan
seperti usia, jenis kelamin, pengalaman pekerjaan
4.
Pelatih
: bedasarkan kemampuan objektif (teoritis dan praktik)
5. Pelaksanaan
: melaksanakan proses belajar mengajar artinya setiap pelatih mengajarkan
materi kepada peserta
Sasaran pelatihan :
Setiap pengembangan harus terlebih dahulu
ditetapkan secara jelas sasaran yang ingin dicapai. Apakah sasaran untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis mengerjakan pekerjaan ataukah untuk meningkatkan kecakapan
memimpin dan keahlian konseptual.
Penetapan sasaran harus didasarkan kepada kebutuhan jabatan atau pekerjaan dari
karyawan yang bersangkutan.
metode pengembangan :
1.
Metode
pelatihan :
berdasarkan
kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai faktor, yaitu :biaya,
jumlahpeserta, tingkat pendidikan dasar peserta, latar belakang, dan lain-lain.
metode latihan: on the job, vestibule, demonstration and example, simulation,
apprenticeship, classroom method.
2.
Metode
pendidikan :
untuk
meningkatkan keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara
efektif. seseorang manajer yang efektif pada jabatannya akan mendapt hasil yang
optimal.
Metode
pendidikan menurut Andrew F.Sikula (1981: 243-274)
a)
Tranning
methods : metode latihan di dalam kelas yang juga dapat digunakan sebagai
metode pelatihan.
b)
Under
study :teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek langsung bagi
seseorang yang dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya.
c)
Job
rotation and planned progression : teknik pengembangan dengan cara memindahkan
peserta dari suatu jabatan lainnya secara periodic untuk menambah keahlian dan
kecakapannya di setiap jabatan.
d)
Coaching
and counseling : dengan cara atasan mengajarkan keahlian dan keterampilan kerja
kepada bawahan.
e)
Junior
board of executive or multiple management.
f)
Business
games.
g)
Sensitive
training.
h)
Other
development method
Referensi :