sejak tengah semester kelas 1 SMA, aku tinggal bersama tante, om dan ketiga anaknya yang masih duduk di bangku TK dan SD karena Mama pindah2 kerja tapi tetap satu kota, hanya jaraknya yang cukup jauh.
awalnya selama tinggal bersama tante dan om, rasanya nyaman. tapi lama kelamaan, aku seperti selalu berbuat banyak masalah yang membuat mereka stres. tapi aku engga merasa, karena aku rasa biasa aja. tapi mereka tetap nyalahin aku. aku pun sadar akan kesalahanku dan berusaha memperbaikinya.
setelah beberapa lama kehidupan dirumah mulai engga enak. aku jadi pendiam dirumah, jarang ngobrol sama tante dan om dan selalu mengurung diri dikamar karena aturan yang dibuat tante dan om membelengguku sehingga aku engga bisa kemana-mana. dan sepertinya selama itu tante dan om adem ayem sementara aku tersiksa batin disini.
hingga suatu saat aku engga kuat, pusing dan kelaparan saat perjalanan menuju ke rumah, aku pun makan diluar jadi aku pulangnya telat. aku dimarahi banget sama tante dan om. mereka bilang, anak cewe engga pantes pulang malem. aku tau, tapi aku engga kuat laper ditahan sampe di rumah. sejak itu aku selalu dimarahi dimarahi dan dimarahi. perubahanku yang menuju lebih baik, seakan engga pernah mereka lihat. mereka hanya melihat keburukanku lalu mengkritik pedas akan diriku. tante dan om yang sekarang jauh banget sama waktu aku belum tinggal bersama mereka. aku pengen cerita ke mama, tapi aku engga berani dan aku engga mau panjangin masalah ini. tapi mereka masih terus menyalahiku sampai sekarang, membuat aku sering pusing dan stres yang akhirnya aku memutuskan untuk menjadi diriku yang dulu. diriku yang engga selalu nurut akan aturan dan bebas menjadi diriku sendiri, terserah mereka suka ato engga suka. karena inilah aku. aku engga bisa terus menerus jadi orang lain. aku ingin mereka mengerti dan mengajariku hal yang baik. bukannya mengekangku, tapi sepertinya mereka masih belum menyadari itu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar